المستدرك ٢٧١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَ مَعْمَرٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى النجم: 14 ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " رُفِعَتْ لِي سِدْرَةٌ مُنْتَهَاهَا فِي السَّمَاءِ السَّابِعَةِ، نَبْقُهَا مِثْلُ قِلَالِ هَجَرَ، وَرَقُهَا مِثْلُ آذَانِ الْفِيلِ، يَخْرُجُ مِنْ سَاقِهَا نَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، وَنَهْرَانِ بَاطِنَانِ، قَالَ: قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَا هَذَانِ؟ قَالَ: أَمَا الْبَاطِنَانِ فَفِي الْجَنَّةِ، وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ فَالنِّيلُ وَالْفُرَاتُ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذِهِ السِّيَاقَةِ. وَلَهُ شَاهِدٌ غَرِيبٌ مِنْ حَدِيثِ شُعْبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "

Al Mustadrak 271: Ahmad bin Ja'far Al Qathi'i mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar memberitakan (kepada kami) dari Qatadah, dari Anas, tentang firman Allah Azza wa Jalla, "(Yaitu) di Sidratul Muntaha(Qs. An-Najm 53: 14), bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Sidratul Muntaha didekatkan kepadaku yang puncaknya di langit ketujuh, buahnya seperti tempayan-tempayan Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah Dari betisnya keluar dua sungai yang tampak dan dua sungai yang tidak tampak. Aku lalu bertanya, 'Wahai Jibril, apakah yang dua ini?' Jibril menjawab, 'Dua sungai yang tidak tampak, maka dia di surga, sedangkan dua sungai yang tampak maka dia adalah sungai Nil dan Eufhrat'." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya dengan gaya redaksi ini. Hadits ini memiliki syahid yang gharib dari hadits Syu'bah, dari Qatadah, dari Anas, dan sanadnya shahih, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.

Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 271