مسند أحمد ٢٧١٧: قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَأَنْ يَمْنَحَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ أَرْضَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهَا كَذَا وَكَذَا لِشَيْءٍ مَعْلُومٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَهُوَ الْحَقْلُ وَهُوَ بِلِسَانِ الْأَنْصَارِ الْمُحَاقَلَةُ
Musnad Ahmad 2717: ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas, ia berkata: hendaklah Seseorang di antara kalian menyerahkan tanahnya kepada saudaranya itu lebih baik daripada ia memungut sekian dan sekian atasnya, untuk sesuatu yang diketahui." Thawus berkata: Ibnu Abbas berkata: yaitu Al Haql (ladang) menurut istilah Anshar adalah muhaqalah.
Musnad Ahmad Nomer 2717