مسند أحمد ٤٢٦٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُزَابَنَةِ وَالْمُزَابَنَةُ أَنْ يُبَاعَ مَا فِي رُءُوسِ النَّخْلِ بِتَمْرٍ بِكَيْلٍ مُسَمًّى إِنْ زَادَ فَلِي وَإِنْ نَقَصَ فَعَلَيَّ
Musnad Ahmad 4260: Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melarang muzabanah. Muzabanah adalah menjual kurma yang masih berada di pohon dengan kurma yang ditimbang dengan berat tertentu, jika ternyata (kurma yang dipohon) beratnya lebih, maka itu adalah keuntungan bagiku. Jika kurang berarti aku rugi."
Musnad Ahmad Nomer 4260