مسند أحمد ٧٤٠١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا دَاوُدُ بْنُ قَيْسٍ عَنْ مُوسَى بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَنَعَ لِأَحَدِكُمْ خَادِمُهُ طَعَامَهُ ثُمَّ جَاءَ بِهِ قَدْ وَلِيَ حَرَّهُ وَدُخَانَهُ فَلْيُقْعِدْهُ مَعَهُ فَلْيَأْكُلْ فَإِنْ كَانَ الطَّعَامُ مَشْفُوفًا قَلِيلًا فَلْيَضَعْ فِي يَدِهِ أُكْلَةً أَوْ أُكْلَتَيْنِ
Musnad Ahmad 7401: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Dawud bin Qois dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah dibuatkan makanan oleh pembantunya, kemudian ia bawa setelah matang dan muncul baunya, maka hendaklah ia ajak duduk bersamanya dan makan bersama, jika dia enggan hendaklah ia letakkan ke dalam tangannya satu atau dua suap."
Musnad Ahmad Nomer 7401