مسند أحمد ٦٥٢: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ حَنَشٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَقَدَّمَ إِلَيْكَ خَصْمَانِ فَلَا تَسْمَعْ كَلَامَ الْأَوَّلِ حَتَّى تَسْمَعَ كَلَامَ الْآخَرِ فَسَوْفَ تَرَى كَيْفَ تَقْضِي قَالَ فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَا زِلْتُ بَعْدَ ذَلِكَ قَاضِيًا
Musnad Ahmad 652: Telah menceritakan kepada kami Husain Bin Ali dari Zaidah dari Simak dari Hanas dari Ali, dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Apabila datang kepadamu dua orang yang berselisih, maka jangan hanya mendengarkan perkataan orang pertama tetapi sampai kamu mendengar dari perkataan orang ke dua, maka kamu akan dapat melihat bagaimana memutuskannya." Hanas berkata: Ali berkata: "Maka setelah itu aku terus menjadi Qadli (hakim)."
Musnad Ahmad Nomer 652