Musnad Ahmad

مسند الكوفيين

Kitab Musnad Penduduk Kuffah

ومن حديث جرير بن عبد الله عن النبي صلى الله عليه
Dan dari Hadits Jarir bin Abdullah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

مسند أحمد ١٨٣٨٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَجَلِيِّ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصُرَّةٍ مِنْ ذَهَبٍ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ أَصَابِعِهِ فَقَالَ هَذِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ قَامَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ فَأَعْطَوْا فَأَعْطَى ثُمَّ قَامَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ فَأَعْطَوْا فَأَعْطَى ثُمَّ قَامَ الْمُهَاجِرُونَ فَأَعْطَوْا قَالَ فَأَشْرَقَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى رَأَيْتُ الْإِشْرَاقَ فِي وَجْنَتَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَنْ سَنَّ سُنَّةً صَالِحَةً فِي الْإِسْلَامِ فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْتَقَصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ أَوْزَارِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْتَقَصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

Musnad Ahmad 18387: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Qatadah dari Humaid bin Hilal dari Jarir bin Abdullah Al Bajali bahwa seorang laki-laki dari Anshar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa bejana yang terbuat dari emas dan memenuhi jari-jari tangannya, ia pun berkata: "(Saya infakkan bejana) ini di jalan Allah 'azza wajalla." Maka berdirilah Abu Bakar Radliallahu Ta'ala 'Anhu dan ia pun memberikan (hartanya di jalan Allah). Setelah itu, berdirilah Umar radliallahu 'anhu, dan mereka pun menyerahkan (hartanya di jalan Allah), dan ia juga menyerahkan (hartanya di jalan Allah). Kemudian kaum Muhajirin ikut berdiri, dan memberikan (harta bendanya di jalan Allah). Akhirnya wajah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tampak bercahaya, hingga saya melihat cahaya itu di bagian atas pipinya. Kemudian beliau pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai kebiasaan yang baik dalam Islam, lalu kebaikan itu pun diamalkan setelahnya, maka baginya adalah pahala seperti pahala mereka yang mengerjakannya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikit pun. Sedangkan, siapa yang memulai kebiasaan buruk dalam Islam, lalu keburukan itu pun diamalkan setelahnya, maka akan dibebankan atasnya dosa seperti dosa mereka yang melakukannya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka."

Musnad Ahmad Nomer 18387