مسند أحمد ١٩١٤٨: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْعَدَوِيِّ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ فِي رَهْطٍ مِنْ بَنِي عَدِيٍّ فِينَا بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ فَحَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ أَوْ إِنَّ الْحَيَاءَ خَيْرٌ كُلُّهُ فَقَالَ بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ إِنَّا لَنَجِدُ فِي بَعْضِ الْكُتُبِ أَوْ قَالَ الْحِكْمَةِ أَنَّ مِنْهُ سَكِينَةً وَوَقَارًا لَلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمِنْهُ ضَعْفًا فَأَعَادَ عِمْرَانُ الْحَدِيثَ وَأَعَادَ بُشَيْرٌ مَقَالَتَهُ حَتَّى ذَكَر ذَاكَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَغَضِبَ عِمْرَانُ حَتَّى احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَقَالَ أُحَدِّثُكَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَعْرِضُ فِيهِ لِحَدِيثِ الْكُتُبِ قَالَ فَقُلْنَا يَا أَبَا نُجَيْدٍ إِنَّهُ لَا بَأْسَ بِهِ وَإِنَّهُ مِنَّا فَمَا زِلْنَا حَتَّى سَكَنَ
Musnad Ahmad 19148: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin 'Isa, telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Ishaq bin Suwaid dari Abu Qatadah Al 'Adawi ia berkata: Aku datang menemui 'Imran bin Hushain di sekumpulan bani 'Ady sementara ditengah-tengah kami terdapat Busyair bin Ka'ab, lalu 'Imran bin Hushain berkata: Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malu itu semuanya baik." Atau mengatakan: "Sesungguhnya malu itu semuanya baik." Lalu Busyair bin Ka'ab berkata: "Sungguh kami juga mendapatkan di sebagian kitab, -atau ia berkata- dalam 'Al Hikmah' bahwa dari sifat malu tersebut terdapat ketenangan dan ketentraman dari Allah Azza Wa Jalla serta pahala yang berlipat." 'Imran pun mengulang hadits tersebut, dan Busyair juga mengulangi ucapan dari kitabnya hingga kejadian itu terulang dua atau tiga kali. Maka 'Imran marah hingga matanya memerah sambil berkata: "Aku menyampaikan hadits dari Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam, sementara kamu menyisipinya dengan perkataan dari Al Kitab!." Kami pun berkata: "Wahai Abu Nujaid, sungguh itu tidak mengapa, dan sesungguhnya itu dari kami, kami pun terus seperti itu hingga suasana kembali tenang."
Musnad Ahmad Nomer 19148