مسند أحمد ١٩٠٠٦: حَدَّثَنَا بَهْزٌ وَحَدَّثَنَا عَفَّانُ الْمَعْنَى قَالَا ثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ قَالَ عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ تَمَتَّعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُنْزِلَ فِيهَا الْقُرْآنُ قَالَ عَفَّانُ وَنَزَلَ فِيهِ الْقُرْآنُ فَمَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَنْهَ عَنْهَا وَلَمْ يَنْسَخْهَا شَيْءٌ قَالَ رَجُلٌ بِرَأْيِهِ مَا شَاءَ
Musnad Ahmad 19006: Telah menceritakan kepada kami Bahz, telah menceritakan kepada kami 'Affan, sedangkan maksudnya sama, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Mutharrif dia berkata: dari 'Imran bin Hushain: Kami pernah melakukan (haji) tamattu' dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam padahal ayat Al Qur'an masih turun kepada beliau. 'Affan berkata: "Ayat Al Qur'an masih turun, hingga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam meninggal dunia namun beliau tidak melarang hal itu serta tidak menghapus hukumnya sama sekali, sehingga seseorang dapat berbicara sesuai yang ia kehendaki menurut pendapatnya."
Musnad Ahmad Nomer 19006