بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللّٰهَ وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ ﴿١﴾
yā ayyuhan-nabiyyuttaqillāha wa lā tuṭi'il-kāfirīna wal-munāfiqīn, innallāha kāna 'alīman ḥakīmā
Wahai Nabi! Bertakwalah kepada Allah dan janganlah engkau menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana, (1)
Diriwayatkan oleh Juwaibir dari Adh-Dhahak yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas, bahwa orang-orang Mekkah diantaranya Al-Walid bin Mughirah dan Syaibah bin Rabi’ah mengajak kepada Nabi Saw. Untuk meninggalkan dakwahnya dengan perjanjian akan diberikan setengah harta benda mereka sedang kaum munafikin dan Yahudi Madinah menakut-nakuti Rasulullah dengan ancaman akan membunuhnya jika tidak meninggalkan dakwahnya. Maka turunlah ayat ini yang memperingatkan Nabi untuk tidak mengikuti orang-orang kafir dan munafikin.