بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
لِّيَغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ ﴿٢﴾
liyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā ta`akhkhara wa yutimma ni'matahụ 'alaika wa yahdiyaka ṣirāṭam mustaqīmā
Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus, (2)
Imam Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas yang berkata, “Sekembalinya dari Hudaibiyyah, diturunkan kepada Nabi Saw. Ayat ini. Nabi Saw. Lantas berkata kepada para sahabatnya, “Baru saja turun kepada saya sebuah ayat yang lebih saya sukai daripada seluruh isi bumi ini.” Beliau lantas membacakan ayat tersebut kepada mereka. Para sahabat serentak berkata, ‘Selamat dan sejahtera untuk engkau wahai Rasulullah. Allah telah menjelaskan apa yang akan dilakukannya terhadap engkau. Akan tetapi, kami tidak tahu apa yang akan Dia lakukan terhadap kami?!’ Lalu Allah menurunkan ayat, “Agar dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga...” (Q.S. Al-Fath: 5)