بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَهُوَ الَّذِيْ كَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ اَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا ﴿٢٤﴾
wa huwallażī kaffa aidiyahum 'angkum wa aidiyakum 'an-hum bibaṭni makkata mim ba'di an aẓfarakum 'alaihim, wa kānallāhu bimā ta'malụna baṣīrā
Dan Dialah yang mencegah tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (mencegah) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah (kota) Mekah setelah Allah memenangkan kamu atas mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (24)
Imam Muslim, At-Tirmidzi dan An-Nasa’I meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. yang berkata, “ketika tengah berada di Hudaibiyyah, tiba-tiba datang delapan puluh orang bersenjata dari arah bukit Tan’im yang menerjang kearah Rasulullah dan para sahabat. Jelas sekali mereka bermaksud menyerang beliau secara mendadak. Akan tetapi, seluruh mereka berhasil dilumpuhkan. Rasulullah kemudian membebaskan mereka kembali. Allah lalu menurunkan ayat ini.”
Imam Muslim juga meriwayatkan hal serupa dari Salamah bin Akwa’.
Imam Ahmad dan An-Nasa’I juga meriwayatkan riwayat yang sama dari Abdullah bin Mughaffal al-Muzni, demikian juga Ibnu Ishak dari Ibnu Abbas.