بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ ﴿٧٥﴾
fa lā uqsimu bimawāqi'in-nujụm
Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. (75)
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang berkata, “Pada suatu malam di masa Rasulullah turun hujan. Di pagi harinya, Rasulullah Saw. Berkata, ‘Daintara manusia ada yang pagi ini bangun dalaam keadaan bersyulur dan ada pula yang ingkar (kafir)’. Hal itu karena ketika hujan turun semalam, ada yang berkomentar, ‘Hujan ini adalah rahmat dari Allah’, sementara yang lain berkata, ‘Telah tepat letak bintang ini.’ Setelah itu, turunlah rankaian ayat ini.”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abu Hazirah yang berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan seorang laki-laki Anshar pada Perang Tabuk. Ketika sampai di suatu daerah, pasukan kaum muslimin berhenti untuk beristirahat. Rasulullah Saw. Memerintahkan mereka agar tidak membawa air dari tempat itu sedikit pun. Mereka lantas melanjutkan perjalanan hingga ketika sampai di daerah berikutnya mereka tidak lagi memiliki persediaan air. Mereka lalu mengadukan hal itu kepada Rasulullah. Rasulullah Saw. Lalu shalat dua rakaat kemudian berdoa untuk meminta hujan. Allah lalu menurunkan hujan kepada mereka hingga semuanya bisa minum dengan puas. Seorang laki-laki dari Anshar lantas berkata kepada seseorang dari kaumnya yang diperkirakan seorang munafik, “Tidakkah engkau melihat bahwa baru saja Nabi Saw berdo’a, Allah telah menurunkan hujan kepada kita?’ Akan tetapi, laki-laki dari kaumnya itu menjawab, “Tidak, sesungguhnya kita mendapat curahan hujan Karena pengaruh bintang ini dan itu.’ ”