Hadits Sunan Daruquthmi

كِتَابُ الصَّلَاةِ

Kitab Shalat

بَابُ ذِكْرِ بَيَانِ الْمَوَاقِيتِ وَاخْتِلَافِ الرِّوَايَاتِ فِي ذَلِكَ
Keterangan Tentang Waktu-Waktu Shalat dan Perbedaan Riwayat-Riwayat Seputar Itu

سنن الدارقطني ٩٨٠: فَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , أَخْبَرَنِي عَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ بْنِ مَزْيَدٍ , أَخْبَرَنِي أَبِي , قَالَ: سَمِعْتُ الْأَوْزَاعِيَّ , حَدَّثَنِي أَبُو النَّجَاشِيِّ , حَدَّثَنِي رَافِعُ بْنُ خَدِيجٍ , قَالَ: «كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْعَصْرِ , ثُمَّ تُنْحَرُ الْجَزُورُ فَتُقْسَمُ عَشْرَ قَسْمٍ , ثُمَّ تُطْبَخُ وَنَأْكُلُ لَحْمًا نَضِيجًا قَبْلَ أَنْ تَغِيبَ الشَّمْسُ». أَبُو النَّجَاشِيِّ هَذَا اسْمُهُ عَطَاءُ بْنُ صُهَيْبٍ ثِقَةٌ مَشْهُورٌ صَحِبَ رَافِعَ بْنَ خَدِيجٍ سِتَّ سِنِينَ وَرَوَى عَنْهُ عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ , وَالْأَوْزَاعِيُّ , وَأَيُّوبُ بْنُ عُتْبَةَ وَغَيْرُهُمْ , وَحَدِيثُهُ عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ أَوْلَى مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنِ ابْنِ رَافِعٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ

Sunan Daruquthni 980: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abbas bin Al Walid bin Mazid mengabarkan kepadaku, ayahku mengabarkan kepadaku, ia mengatakan: Aku mendengar Al Auza'i, Abu An-Najasyi menceritakan kepadaku, Rafi' bin Khadij menceritakan kepada kami, ia mengatakan, "Kami melaksanakan shalat Ashar bersama Nabi SAW, kemudian disembelihkan unta dan dibagikan menjadi sepuluh bagian, lalu dimasak, dan kami memakan daging yang telah matang sebelum terbenamnya matahari." Abu An-Najasyi ini bernama ' Atha' bin Shuhaib, ia tsiqah lagi masyhur, menyertai Rafi' bin Khadij selama enam tahun. Orang-orang yang meriwayatkan darinya adalah: Daimah, Al Auza'i, Ayyub bin Utbah dan Iain-lain, haditsnya dari Rafi' bin Khadij lebih utama daripada hadits Abdul Wahid dari Ibnu Rafi'. Wallahu a‘lam.

Sunan Daruquthmi Nomer 980