Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٣٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ الْكَرِيمِ الصَّنْعَانِيُّ أَبُو هِشَامٍ، نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَقِيلِ بْنِ مَعْقِلِ بْنِ مُنَبِّهٍ، عَنْ أَبِيهِ عُقَيْلٍ، عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ قَالَ: هَذَا مَا سَأَلْتُ عَنْهُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ، وَأَخْبَرَنِي أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: «أَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ، وَغَلِّقُوا الْأَبْوَابَ إِذَا رَقَدْتُمْ بِاللَّيْلِ، وَخَمِّرُوا الشَّرَابَ وَالطَّعَامَ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْتِي فَإِنْ لَمْ يَجِدِ الْبَابَ مُغْلَقًا دَخَلَهُ، وَإِنْ لَمْ يَجِدِ السِّقَاءَ مُوكَأً شَرِبَ مِنْهُ، وَإِنْ وَجَدَ الْبَابَ مُغْلَقًا وَالسِّقَاءَ مُوكَأً لَمْ يَحُلَّ وِكَاءً، وَلَمْ يَفْتَحْ مُغْلَقًا، وَإِنْ لَمْ يَجِدْ أَحَدُكُمْ لِإِنَائِهِ مَا يُخَمَّرُ بِهِ فَلْيَعْرِضْ عَلَيْهِ عُودًا» وَإِنَّمَا بَدَأْنَا بِذِكْرِ السِّوَاكِ قَبْلَ صِفَةِ الْوُضُوءِ لِبَدْءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهِ قَبْلَ الْوُضُوءِ عِنْدَ دُخُولِ مَنْزِلِهِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 133: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Isma’il bin Abdul Karim Ash-Shan’ani Abu Hisyam mengabarkan kepada kami, Ibrahim bin Aqil bin Ma’qil bin Munabbih mengabarkan kepada kami dari ayahnya; Uqail, dari Wahab bin Munabbih, ia berkata, “Ini hal yang aku tanyakan kepada Jabir bin Abdullah Al Anshari dan ia mengabarkan kepadaku bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ikatlah tempat-tempat air, kuncilah pintu bila engkau tidur waktu malam. Tutuplah minuman dan makanan, karena syetan itu akan datang. Jika ia mendapati pintu tidak dikunci, ia masuk. Dan, jika ia mendapati tempat air tidak diikat, ia minum darinya. Tapi jika ia mendapati pintu terkunci, tempat air terikat, ia tidak dapat melepas ikatan dan tidak dapat membuka yang terkunci. Jika salah seorang di antara kamu tidak menemukan sesuatu yang dapat digunakan untuk menutup tempat, lintangkan sebatang kayu di atasnya”238 Kami mengawalinya dengan menyebutkan siwak sebelum berwudhu, karena Nabi memulai dengan siwak sebelum wudhu ketika masuk rumah.
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 133