Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٦٠٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، ثنا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، نا إِسْمَاعِيلُ، نا قَيْسٌ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو ح وَثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، نا الْمُعْتَمِرُ قَالَ: سَمِعْتُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ قَيْسٍ قَالَ: قَالَ لَنَا أَبُو مَسْعُودٍ عُقْبَةُ بْنُ عَمْرٍو، وَثنا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا وَكِيعٌ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ: أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: إِنِّي لَأَتَأَخَّرُ عَنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مِنْ أَجْلِ فُلَانٍ، مِمَّا يُطِيلُ بِنَا، فَمَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ غَضَبًا فِي مَوْعِظَةٍ مِنْهُ، يومئذ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ مِنْكُمْ لَمُنَفِّرِينَ، فَأَيُّكُمْ صَلَّى بِالنَّاسِ فَلْيَتَجَوَّزْ فَإِنَّ فِيهِمُ الضَّعِيفَ وَالْكَبِيرَ وَذَا الْحَاجَةِ» هَذَا حَدِيثُ بُنْدَارٍ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1603: Muhammad bin Basyar memberitakan kepada kami, Yahya bin Said memberitakan kepada kami, Ismail memberitakan kepada kami, Qais memberitakan kepada kami, dari Abi Mas'ud Uqbah bin Amr, Ha, Muhammad bin Abdul A'la memberitakan kepada kami, Al Mu'tamir memberitakan kepada kami dan berkata: Aku mendengar Ismail dari Qais berkata, 'kami mendengar hadits itu dari Abu Mas'ud Uqbah bin Amr, Salm bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' memberitakan kepada kami, dari Ismail bin Abi Khalid, dari Qais bin Abi Hazim, dari Abi Mas'ud yang telah berkata, "Pada suatu hari, seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam seraya berkata, 'Hai Rasulullah, sungguh saya selalu terlambat untuk shalat shubuh berjama'ah karena urusan si fulan. Oleh karena itu, janganlah memanjangkan bacaan Al Qur'an dengan kami'. Sungguh aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam orang yang keras dalam memberikan peringatan dengan sabdanya yang berbunyi, 'Wahai kaum muslimin sekalian, ketahuilah bahwasanya di antara kalian ada orang-orang yang jemu. Oleh karena itu, apabila salah seorang di antara kalian menjadi imam, maka peringanlah. Karena di antara para jama'ah itu ada orang yang lemah, tua, dan orang yang mempunyai keperluan mendesak,"
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 1603