المستدرك ٦: أَخْبَرَنِي أَبُو النَّضْرِ مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ الْفَقِيهُ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْعَنْبَرِيُّ، ثنا أَبُو كُرَيْبٍ، ثنا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا أَذْنَبَ الْعَبْدُ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِنْ تَابَ صُقِلَ مِنْهَا، فَإِنْ عَادَ زَادَتْ حَتَّى تَعْظُمَ فِي قَلْبِهِ، فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ المطففين: 14 «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ لَمْ يُخَرَّجْ فِي الصَّحِيحَيْنِ وَقَدِ احْتَجَّ مُسْلِمٌ بِأَحَادِيثِ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ "

Al Mustadrak 6: Abu An-Nadhr Muhammad bin Muhammad bin Yusuf Al Faqih mengabarkan kepadaku, Ibrahim bin Ismail Al Anbari menceritakan kepada kami, Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Abu Khalid Al Ahmar menceritakan kepada kami dari Ibnu Ajian, dari Al Qa'qa' bin Hakim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Apabila seorang hamba melakukan suatu dosa, maka muncullah di hatinya sebuah noda hitam. Jika dia bertobat maka hilanglah noda tersebut. Jika mengulanginya lagi maka noda tersebut semakin bertambah„ sampai membesar di hatinya. Itulah arti 'menutupi' yang disebutkan Allah dalam firman-Nya, 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka'."(Qs. Al Muthaffifiin 83: 14) Hadits ini shahih, dan tidak dinukil dalam Ash-Shahihain. Imam Muslim menjadikan hadits-hadits Al Qa'qa' bin Hakim dari Abu Shalih sebagai hujjah.

Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 6