بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اِنَّ الَّذِيْنَ يُنَادُوْنَكَ مِنْ وَّرَاۤءِ الْحُجُرٰتِ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ ﴿٤﴾
innallażīna yunādụnaka miw warā`il-ḥujurāti akṡaruhum lā ya'qilụn
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau (Muhammad) dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti. (4)
Imam Ath-Thabrani dan Abu Ya’la dengan sanad yang berkualitas hasan meriwayatkan dari Zaid bin Arqam yang berkata, “Beberapa orang badui datang ke dekar kamar Rasuullah dan mulai memanggil-manggil, ‘Wahai Muhammad! Wahai Muhammad!’ Allah lantas menurunkan ayat ini.”
Abdurrazzaq meriwayatkan dari Muammar dari Qatadah bahwa seorang laki-laki mentangi rumah Rasulullah saw dan berkata dengan suara keras, “Wahai Muhammad, sesungguhnya memuji saya adalah perbuatan mulia, sebaliknya mencela saya adalah keburukan.” Rasulullah lantas keluar menemuinya seraya berkata, “Celakalah engkau, hal seperti itu hanya untuk Allah swt..” selanjutnya, turunlah ayat ini.
Hadits diatas berstatus mursal. Akan tetapi, ia didukung dengan beberapa riwayat lain yang marfu’, antara lain sebagai berikut. Hadits dari Barra dan lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, namun tanpa menyebutkan turunnya ayat. Riwayat dari Ibnu Jarir dari Al-Hasan.
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Aqra’ bin Habis bahwa ia memanggil Nabi saw dari balik dinding kamar, tetapi beliau tidak menyahut. Ia lantas berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya memuji saya adalah perbuatan mulia, sebaliknya mencela saya adalah keburukab.” Rasulullah lantas menjawab, “Hal yang seperti itu hanya untuk Allah.”
Ibnu jarir dan lainnya meriwayatkan dari Aqra’ bahwa ia mendatangi Nabi saw dan berkata, “Wahai Muhammad, keluarlah dan temui kami!” Sebagai responnya, turunlah ayat ini.