Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah

Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah

Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury

Biografi Ibnu KHuzaimah


صحيح ابن خزيمة ١٣٩٥: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَبُو نُعَيْمٍ، عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، حَدَّثَنِي ثَعْلَبَةُ بْنُ عَبَّادٍ الْعَبْدِيُّ مِنْ أَهْلِ الْبَصْرَةِ، أَنَّهُ شَهِدَ خُطْبَةً يَوْمًا لِسَمُرَةَ بْنَ جُنْدُبٍ، فَذَكَرَ فِي خُطْبَتِهِ قَالَ سَمُرَةُ بْنُ جُنْدُبٍ: بَيْنَا أَنَا يَوْمًا وَغُلَامٌ مِنَ الْأَنْصَارِ نَرْمِي غَرَضًا لَنَا، عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَتِ الشَّمْسُ قَيْدَ رُمْحَيْنِ، أَوْ ثَلَاثَةٍ فِي غَيْرِ النَّاظِرِينَ مِنَ الْأُفُقِ اسْوَدَّتْ حَتَّى كَأَنَّهَا تَنُّومَةٌ، فَقَالَ أَحَدُنَا ص:326 لِصَاحِبِهِ: انْطَلِقْ بِنَا إِلَى الْمَسْجِدِ، فَوَاللَّهِ لَيُحْدِثَنَّ شَأْنُ هَذِهِ الشَّمْسِ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أُمَّتِهِ حَدَثًا، فَدَفَعْنَا إِلَى الْمَسْجِدِ، فَإِذَا هُوَ بَارِزٌ، فَوَافَقْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ خَرَجَ إِلَى النَّاسِ قَالَ: فَاسْتَقْدَمَ فَصَلَّى بِنَا كَأَطْوَلِ مَا قَامَ بِنَا فِي صَلَاةٍ قَطُّ، لَا يُسْمَعُ لَهُ صَوْتٌ، ثُمَّ رَكَعَ بِنَا كَأَطْوَلِ مَا رَكَعَ بِنَا فِي صَلَاةٍ قَطُّ، وَلَا يُسْمَعُ لَهُ صَوْتٌ، ثُمَّ سَجَدَ بِنَا كَأَطْوَلِ مَا سَجَدَ بِنَا فِي صَلَاةٍ قَطُّ، لَا يُسْمَعُ لَهُ صَوْتٌ قَالَ: ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ ذَلِكَ قَالَ: فَوَافَقَ تَجَلِّي الشَّمْسِ جُلُوسَهُ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ قَالَ: فَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ، وَشَهِدَ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَشَهِدَ أَنَّهُ عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ثُمَّ قَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ رَسُولُ اللَّهِ، فَأُذَكِّرُكُمْ بِاللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنِّي قَصَرْتُ عَنْ شَيْءٍ مِنْ تَبْلِيغِ رِسَالَاتِ رَبِّي لَمَا أَجَبْتُمُونِي حَتَّى أُبَلِّغَ رِسَالَاتِ رَبِّي كَمَا يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُبَلَّغَ، وَإِنَّ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنِّي قَدْ بَلَّغْتُ رِسَالَاتِ رَبِّي لَمَا أَخْبَرْتُمُونِي» قَالَ: فَقَامَ النَّاسُ، فَقَالُوا: شَهِدْنَا أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ رِسَالَاتِ رَبِّكَ، وَنَصَحْتَ لِأُمَّتِكَ، وَقَضَيْتَ الَّذِي عَلَيْكُ قَالَ: ثُمَّ سَكَتُوا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ رِجَالًا يَزْعُمُونَ أَنَّ كُسُوفَ هَذِهِ الشَّمْسِ، وَكُسُوفَ هَذَا الْقَمَرِ، وَزَوَالَ هَذِهِ النُّجُومِ عَنْ مَطَالِعِهَا لِمَوْتِ رِجَالٍ عُظَمَاءٍ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ، وَأَنَّهُمْ كَذَبُوا، وَلَكِنَّهَا آيَاتٌ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، يَفْتِنُ بِهَا عِبَادَهُ لِيَنْظُرَ مَنْ يُحْدِثُ مِنْهُمْ تَوْبَةً، وَاللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ مُنْذَ قُمْتُ أُصَلِّي مَا أَنْتُمْ لَاقُونَ فِي دُنْيَاكُمْ وَآخِرَتِكُمْ، وَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ ثَلَاثُونَ كَذَّابًا آخِرُهُمُ الْأَعْوَرُ ص:327 الدَّجَّالُ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى كَأَنَّهَا عَيْنُ أَبِي يَحْيَى - أَوْ تَحْيَا - لِشَيْخٍ مِنَ الْأَنْصَارِ، وَإِنَّهُ مَتَى خَرَجَ فَإِنَّهُ يَزْعُمُ أَنَّهُ اللَّهُ، فَمَنْ آمَنَ بِهِ وَصَدَّقَهُ وَاتَّبَعَهُ، فَلَيْسَ يَنْفَعُهُ صَالِحٌ مِنْ عَمَلٍ سَلَفَ، وَمَنْ كَفَرَ بِهِ، وَكَذَّبَه فَلَيْسَ يُعَاقَبُ بِشَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ سَلَفَ، وَإِنَّهُ سَيَظْهَرُ عَلَى الْأَرْضِ كُلِّهَا إِلَّا الْحَرَمَ وَبَيْتَ الْمَقْدِسِ، وَإِنَّهُ يحصر الْمُؤْمِنِينَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ، فَيُزَلْزَلُونَ زِلْزَالًا شَدِيدًا قَالَ: فَيَهْزِمُهُ اللَّهُ وَجُنُودَهُ، حَتَّى أَنَّ جِذْمَ الْحَائِطِ وَأَصْلَ الشَّجَرَةِ لَيُنَادِي: يَا مُؤْمِنُ هَذَا كَافِرٌ يَسْتَتِرُ بِي، تَعَالَ اقْتُلْهُ قَالَ: وَلَنْ يَكُونَ ذَلِكَ كَذَلِكَ حَتَّى تَرَوْا أُمُورًا يَتَفَاقَمُ شَأْنُهَا فِي أَنْفُسِكُمْ، تَسْأَلُونَ بَيْنَكُمْ هَلْ كَانَ نَبِيُّكُمْ ذَكَرَ لَكُمْ مِنْهَا ذِكْرًا، وَحَتَّى تَزُولَ جِبَالٌ عَنْ مَرَاثِيهَا عَلَى أَثَرِ ذَلِكَ الْقَبْضُ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ " قَالَ: ثم شَهِدْتُ خُطْبَةً أُخْرَى قَالَ: فَذَكَرَ هَذَا الْحَدِيثَ مَا قَدَّمَ كَلِمَةً، وَلَا أَخَّرَهَا عَنْ مَوْضِعَهَا. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: " هَذِهِ اللَّفْظَةُ الَّتِي فِي هَذَا الْخَبَرِ لَا يُسْمَعُ لَهُ صَوْتٌ مِنَ الْجِنْسِ الَّذِي أَعْلَمَنَا أَنَّ الْخَبَرَ الَّذِي يَجِبُ قَبُولُهُ خَبَرُ مَنْ يُخْبِرِ بِكَوْنِ الشَّيْءِ، لَا مَنْ يَنْفِي، وَعَائِشَةُ قَدْ خَبَّرَتْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَرَ بِالْقِرَاءَةِ، فَخَبَرُ عَائِشَةَ يَجِبُ قَبُولُهُ؛ لِأَنَّهَا حَفِظَتْ جَهْرَ الْقِرَاءَةِ، وَإِنْ لَمْ يَحْفَظْهَا غَيْرُهَا، وَجَائِزٌ أَنْ يَكُونَ سَمُرَةُ كَانَ فِي صَفٍّ بَعِيدٍ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْقِرَاءَةِ، فَقَوْلُهُ: «لَا يُسْمَعُ لَهُ صَوْتٌ» : أَيْ لَمْ أَسْمَعْ صَوْتًا عَلَى مَا بَيَّنْتُهُ قَبْلُ أَنَّ الْعَرَبَ، تَقُولُ: لَمْ يَكُنْ كَذَا، لِمَا لَمْ يُعْلَمْ كَوْنُهُ "

Shahih Ibnu Khuzaimah 1395: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Abu Na'im menceritakan kepada kami dari Al Aswad bin Qais, Tsa’labah bin Abbad Al Abdi dari penduduk Bashrah menceritakan kepadaku, bahwa suatu hari ia menyaksikan khutbah Samurah bin Jundub, dia berkata: Pada suatu hari aku dan seorang anak dari kaum Anshar sedang memandang awan di masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Tatkala matahari hampir mencapai dua tombak atau tiga tombak yang tak dapat dilihat di ufuk, tiba-tiba awan tersebut berubah menjadi hitam seakan-akan ia seperti tannumah, maka salah seorang dari kami berkata kepada temannya, "Mari kita pergi ke masjid, demi Allah, mereka pasti menceritakan keadaan matahari yang sekarang ini kepada Rasulullah akan terjadi sesuatu pada umatnya." Kami kemudian beranjak ke masjid dan tiba-tiba Nabi muncul bersamaan dengan kami saat beliau hendak keluar menjumpai orang-orang. Perawi bercerita, "Nabi kemudian maju ke depan, lalu shalat mengimami kami sambil berdiri lama yang tidak pernah beliau lakukan sekali pun di dalam shalatnya bersama kami sebelumnya dan suara beliau ketika itu tidak terdengar. Setelah itu beliau ruku bersama kami dengan ruku yang tidak pernah beliau lakukan sekali pun di dalam rukunya ketika shalat bersama kami sebelumnya, dan suara beliau ketika itu tidak terdengar. Beliau kemudian sujud dengan kami dengan sujud yang tidak pernah sekali pun beliau lakukan di dalam sujudnya ketika shalat bersama kami sebelumnya, dan suara beliau ketika itu tidak terdengar." Perawi berkata, "Kemudian beliau mengerjakan pada rakaat kedua sama seperti itu." Perawi berkata, "Matahari kemudian terang kembali bertepatan dengan duduknya beliau pada rakaat yang kedua." Perawi berkata, "Kemudian beliau mengucap salam lalu memuji Allah serta mengagungkan-Nya, lantas bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, kemudian bersabda, 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah manusia sebagai utusan Allah, maka aku telah mengingatkanmu akan perintah Allah. Apabila kamu melihatku telah menyia-nyiakan sedikit pun dari kewajiban menyampaikan risalah Tuhanku maka beritahukanlah aku, sampai aku menyampaikan risalah Tuhanku tersebut sebagaimana mestinya, dan apabila kamu melihat aku telah menyampaikan risalah Tuhanku maka beritahulah aku'." Perawi berkata, "Setelah itu orang-orang berdiri, lalu mereka berseru, 'Kami menjadi saksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah Tuhanmu, dan telah menasehati umat serta menjalankan kewajiban yang dibebankan atas dirimu’." Perawi berkata, "Kemudian mereka diam." Perawi berkata, "Rasulullah kemudian bersabda, 'Amma ba'du, sesungguhnya banyak orang yang menyangka bahwa gerhana matahari dan gerhana bulan serta tenggelamnya bintang ini dari tempat terbitnya terjadi karena kematian seseorang yang agung dari penduduk bumi. Sesungguhnya mereka telah berdusta, bahkan gerhana adalah salah satu tanda kekuasaan Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya, agar Dia dapat melihat siapa yang memperbaharui tobatnya. Demi Allah, aku telah melihat sejak berdiri untuk shalat, apa-apa yang akan kamu alami di duniamu dan di akhiratmu, dan sesungguhnya demi Allah, tidak akan terjadi Hari Kiamat sehingga keluar tiga puluh orang pendusta dan yang terakhir dari mereka adalah Dajjal yang buta sebelah matanya seakan-akan seperti matanya Abu Yahya atau Tahya, seorang syaikh dari kaum Anshar. Dan seandainya ia keluar lalu mengaku bahwa dirinya adalah Allah, maka barangsiapa yang beriman kepadanya dan mempercayainya serta mengikutinya niscaya amal shalihnya yang terdahulu tidak bermanfaat dan barangsiapa yang mengingkari dan mendustainya maka dia tidak akan diadzab sedikit pun dengan perbuatannya yang telah berlalu. Sesungguhnya ia akan menampakkan diri di seluruh penjuru bumi kecuali di Haram dan di Baitul Maqdis. Ia akan mengepung kamu muslimin di Baitul Maqdis kemudian mereka akan ditimpa guncangan yang dahsyat'." Beliau lanjut bersabda, "Allah dan pasukan-Nya akan menghancurkan (mengalahkan) mereka, sampai-sampai apabila mereka bernaung di balik tembok atau pepohonan maka akan diserukan, "Wahai mukmin, ini ada orang kafir yang bernaung di belakangku, mari bunuhlah ia'," Beliau lanjut berkata, "Keadaan itu tidak akan terjadi seperti itu sehingga kamu menyaksikan perkara-perkara menjadi berat keadaannya pada dirimu dan kamu saling bertanya di antara kamu, apakah nabimu telah menjelaskannya dengan suatu penjelasan kepadamu dan sehingga gunung-gunung luluh dari akarnya karena bekas cengkraman tersebut." Beliau lalu memberi isyarat dengan tangannya. Perawi berkata, "Kemudian aku menyaksikan khutbah yang lain." Selanjutnya ia berkata, "Lalu dia menyebutkan redaksi haditsnya tanpa mengedepankan atau mengakhirkan satu kata dari tempatnya." Abu bakar berkata, "Lafazh' dan suara beliau ketika itu tidak terdengar’ yang terdapat dalam hadits ini termasuk bagian dari bentuk lafazh yang telah diterangkan sebelumnya bahwa hadits yang harus diterima adalah hadits yang menjelaskan tentang kepastian terjadinya sesuatu bukan yang menafikannya. Aisyah telah menceritakan bahwa Nabi pernah mengeraskan suaranya ketika membaca surah. Oleh karena itu, hadits riwayat Aisyah wajib diterima, karena ia mengetahui benar tentang bacaan keras yang dilakukan beliau meskipun yang lainnya tidak mengetahuinya. Boleh jadi Samurah saat itu berada di barisan yang jauh dari Nabi ketika beliau membacanya, sehingga ia berkata, 'suara beliau ketika itu tidak terdengar.’ Maksudnya, aku tidak mendengar suara sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa bangsa Arab berkata, 'Hal itu terjadi karena faktor ketidaktahuannya akan kejadian tersebut'."

Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 1395