Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٦٢١: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، نا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، أَخْبَرَنَا أَبُو حَازِمٍ، وَثنا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، وَثنا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، ثنا سُفْيَانُ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، وَثنا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَنَّ مَالِكًا، حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ لِيُصْلِحَ بَيْنَهُمْ، فَحَانَتِ الصَّلَاةُ، وَجَاءَ الْمُؤَذِّنُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ، فَقَالَ: أَتُصَلِّي بِالنَّاسِ فَأُقِيمَ؟ فَقَالَ: «نَعَمْ» ، فَصَلَّى أَبُو بَكْرٍ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ فِي الصَّلَاةِ، فَتَخَلَّصَ حَتَّى وَقَفَ فِي الصَّفِّ، فَصَفَّقَ النَّاسُ، وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ لَا يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ، فَلَمَّا أَكْثَرَ النَّاسُ التَّصْفِيقَ الْتَفَتَ فَرَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِ امْكُثْ مَكَانَكَ، فَرَفَعَ أَبُو بَكْرٍ يَدَيْهِ، فَحَمِدَ اللَّهَ عَلَى مَا أَمَرَهُ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ ذَلِكِ، ثُمَّ اسْتَأْخَرَ أَبُو بَكْرٍ حَتَّى اسْتَوَى فِي الصَّفِّ، وَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: «يَا أَبَا بَكْرٍ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَثْبُتَ إِذْ أَمَرْتُكَ؟» فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: مَا كَانَ لِابْنِ أَبِي قُحَافَةَ أَنْ يُصَلِّيَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا لِي رَأَيْتُكُمْ أَكْثَرْتُمُ التَّصْفِيقَ؟ مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلَاتِهِ فَلْيُسَبِّحْ؛ فَإِنَّهُ إِذَا سَبَّحَ الْتُفِتَ إِلَيْهِ، وَإِنَّمَا التَّصْفِيقُ لِلنِّسَاءِ» . هَذَا حَدِيثُ يُونُسَ بْنِ عَبْدِ الْأَعْلَى. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي هَذَا الْخَبَرِ دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ الْمُصَلِّيَ إِذَا سُبِّحَ بِهِ فَجَائِزٌ لَهُ أَنْ يَلْتَفِتَ إِلَى الْمُسَبِّحِ لِيَعْلَمَ الْمُصَلِّي الَّذِي نَابَ الْمُسَبِّحَ، فَيَفْعَلَ مَا يَجِبُ عَلَيْهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1621: Ahmad bin Abadah memberitakan kepada kami, Hamad bin Zaid memberitakan kepada kami, Abu Hazim memberitakan kepada kami, Ya'kub bin Ibrahim Ad-Dauraqi memberitakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abu Hazim memberitakan kepada kami, dari bapaknya, Abdul Jabbar bin Al' Ala memberitakan kepada kami, Sufyan memberitakan kepada kami dan berkata, "Aku pernah mendengar Abu Hazim meriwayatkan hadits dari Sahal bin Sa'ad, Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahab memberitakan kepada kami bahwasanya Malik telah bercerita kepadanya dari Abu Hazim bin Dinar dan dari Sahal bin Sa'ad bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pergi menemui keluarga besar Amr bin Auf untuk mendamaikan perselisihan yang terjadi di antara mereka. Tak lama kemudian datang waktu shalat, lalu sang muadzin datang menemui Abu Bakar seraya berkata, 'Wahai Abu Bakar, anda menjadi imam dan saya yang akan mengumandangkan qamat.' lalu Abu Bakar menjawab, 'Baiklah.' akhirnya Abu Bakar bersedia menjadi imam shalat bagi kaum muslimin. Tak berapa lama kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tiba di masjid ketika kaum muslimin sedang melaksanakan shalat berjama'ah, lalu beliau segera menempati barisan dalam shalat jama'ah tersebut. Kemudian para jama'ah shalat lainnya bertepuk tangan. Tetapi Abu Bakar tidak memalingkan wajahnya ke belakang dalam shalat. Akan tetapi ketika makin banyak jama'ah yang bertepuk tangan, maka akhirnya Abu Bakar pun menoleh ke belakang. Ternyata ia melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sedang ikut shalat berjama'ah di belakangnya. Namun demikian, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memberi isyarat kepadanya untuk tetap di tempatnya menjadi imam shalat. Akhirnya Abu Bakar mengangkat kedua tangannya seraya memuji kepada Allah atas sikap dan perintah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam terhadap dirinya dalam shalat berjama'ah tersebut. Tak lama kemudian, Abu Bakar mundur ke belakang untuk bergabung bersama kaum muslimin dalam barisan shalat. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam maju untuk menjadi imam dalam shalat tersebut. Usai melaksanakan shalat, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bertanya kepada Abu Bakar, 'Hai Abu Bakar, mengapa kamu tidak tetap berada di tempatmu (sebagai imam) manakala aku perintahkan?' mendengar pertanyaan itu, Abu Bakar segera menjawab dengan penuh kerendahan hati, 'Hai Rasulullah, tidak pantas bagi anak Abu Quhafa ini untuk shalat di depan (menjadi imam) utusan Allah.' selanjutnya Rasulullah pun bertanya kepada jama'ah shalat, 'Wahai kaum muslimin sekalian, mengapa kalian saling bertepuk tangan dalam shalat? Barangsiapa merasa terganggu (dengan perbuatan imam) dalam shalatnya, maka ia dapat bertasbih (mengucapkan subhanallahu). Karena apabila ia bertasbih, maka imam akan menoleh kepadanya. Ketahuilah, sesungguhnya tepuk tangan itu hanya untuk kaum perempuan." Ini adalah hadits Yunus bin Abdul A'la Abu Bakar berkata, "Hadits ini menunjukkan bahwasanya apabila makmum bertasbih dalam shalat berjama'ah, maka dibolehkan bagi imam untuk menoleh kepadanya untuk mengetahui permasalahannya hingga ia melakukan apa yang harus dilakukan."
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 1621