أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ النَّارِ وَ مِنْ شَرِّ الْكُفَّارِ وَ مِنْ غَضَبِ الْجَبَّارِ الْعِزَّةُ للهِ وَ لِرَسُوْلِهِ وَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
۞ اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ﴿١١١﴾
innallāhasytarā minal-mu`minīna anfusahum wa amwālahum bi`anna lahumul-jannah, yuqātilụna fī sabīlillāhi fa yaqtulụna wa yuqtalụna wa'dan 'alaihi ḥaqqan fit-taurāti wal-injīli wal-qur`ān, wa man aufā bi'ahdihī minallāhi fastabsyirụ bibai'ikumullażī bāya'tum bih, wa żālika huwal-fauzul-'aẓīm
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung. (111)
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi bahwa Abdullah bin Rawahah berkata kepada Rasulullah, “Tetapkan syarat sesukamu untuk Tuhanmu dan untuk dirimu.” Beliau bersabda, “Aku syaratkan untuk Tuhanku: kalian menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun; dan aku syaratkan untuk diriku: kalian melindungi aku seperti melindungi diri dari harta kalian sendiri.” Mereka menjawab, “Kalau kami lakukan itu, apa balasan untuk kami?” Beliau menjawab, “Surga.” Kata mereka, “Transaksi yang menguntungkan! Kami tidak akan membatalkannya!” Maka turunlah ayat, “Sesungguhnya Allah membeli dan orang-orang mukmin...”