أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ النَّارِ وَ مِنْ شَرِّ الْكُفَّارِ وَ مِنْ غَضَبِ الْجَبَّارِ الْعِزَّةُ للهِ وَ لِرَسُوْلِهِ وَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ ﴿١٤﴾
qātilụhum yu'ażżib-humullāhu bi`aidīkum wa yukhzihim wa yanṣurkum 'alaihim wa yasyfi ṣudụra qaumim mu`minīn
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, (14)
Abusy Syaikh meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, “Dituturkan kepada kami bahwa ayat ini turun tentang suku Khuzaa’ah ketika mereka membunuhi Bani Bakr di Mekah.”
Dia meriwayatkan dari Ikrimah bahwa ia berkata, “Ayat ini turun tentang suku Khuzaa’ah.” Dan dia meriwayatkan dari as-Suddi bahwa ayat, “...serta melegakan hati orang-orang yang beriman,” maksudnya adalah suku Khuzaa’ah, para sekutu Nabi saw.. Allah memuaskan hati mereka dengan pembalasan dendam terhadap Bani Bakr.