Hadits Sunan Daruquthmi

كِتَابُ الطَّهَارَةِ

Kitab Thaharah (Bersuci)

بَابُ الْوُضُوءِ بِالنَّبِيذِ
Berwudlu Dengan Rendaman/Perasan Sari Buah

سنن الدارقطني ٢٣٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ الْعَطَّارُ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ , نا أَبِي , نا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ , نا الْأَوْزَاعِيُّ , عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , قَالَ: «النَّبِيذُ وُضُوءٌ إِذَا لَمْ يَجِدْ غَيْرَهُ». , قَالَ الْأَوْزَاعِيُّ: إِنْ كَانَ مُسْكِرًا فَلَا يَتَوَضَّأُ بِهِ , قَالَ عَبْدُ اللَّهِ: قَالَ أَبِي: كُلُّ شَيْءٍ تَحَوَّلَ عَنِ اسْمِ الْمَاءِ لَا يُعْجِبُنِي أَنْ يَتَوَضَّأَ بِهِ وَيَتَيَمَّمُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ يَتَوَضَّأَ بِالنَّبِيذِ

Sunan Daruquthni 234: Muhammad bin Makhlad Al 'Aththar menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanfal mengabarkan kepada kami, ayahku mengabarkan kepada kami, Al Walid bin Muslim mengabarkan kepada kami, Al Auza'i mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Abu Katsir, dari Ikrimah, ia mengatakan, 'Rendaman/perasan sari buah adalah (air) wudhu bila tidak menemukan (air) lainnya." Al Auza'i mengatakan, "Bila memabukkan maka tidak boleh berwudhu dengannya." Abdullah mengatakan, "Ayahku berkata, 'Segala sesuatu yang namanya berubah dari sebutan air, maka aku tidak suka air itu digunakan untuk wudhu, bertayammum lebih aku sukai daripada berwudhu dengan perasan sari buah'."

Sunan Daruquthmi Nomer 234