Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah

Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah

Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury

Biografi Ibnu KHuzaimah


صحيح ابن خزيمة ١٧٧١: نا أَبُو مُوسَى، نا أَبُو عَامِرٍ، نا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنِ السَّائِبِ وَهُوَ ابْنُ يَزِيدَ قَالَ: «كَانَ النِّدَاءُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ فِي الْقُرْآنِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ , وَإِذَا قَامَتِ الصَّلَاةُ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ , حَتَّى كَانَ عُثْمَانُ , فَكَثُرَ النَّاسُ , فَأَمَرَ بِالنِّدَاءِ الثَّالِثِ عَلَى الزَّوْرَاءِ , فَثَبَتَ حَتَّى السَّاعَةِ» . قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فِي قَوْلِهِ وَإِذَا قَامَتِ الصَّلَاةُ: يُرِيدُ النِّدَاءَ الثَّانِيَ الْإِقَامَةَ , وَالْأَذَانُ وَالْإِقَامَةُ يُقَالُ لَهُمَا: أَذَانَانِ , أَلَمْ تَسْمَعِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ» ؟ وَإِنَّمَا أَرَادَ: بَيْنَ كُلِّ أَذَانٍ وَإِقَامَةٍ. وَالْعَرَبُ قَدْ تُسَمِّي الشَّيْئَيْنِ بِاسْمِ الْوَاحِدِ إِذَا قَرَنَتْ بَيْنَهُمَا , قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ النساء: 11 ، وَقَالَ: وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ النساء: 11 وَإِنَّمَا هُمَا أَبٌ وَأُمٌّ , فَسَمَّاهُمَا اللَّهُ أَبَوَيْنِ , وَمِنْ هَذَا الْجِنْسِ خَبَرُ عَائِشَةَ: كَانَ طَعَامُنَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَسْوَدَيْنِ: التَّمْرَ وَالْمَاءَ. وَإِنَّمَا السَّوَادُ لِلتَّمْرِ خَاصَّةً دُونَ الْمَاءِ , فَسَمَّتْهُمَا عَائِشَةُ: الْأَسْوَدَيْنِ , لَمَّا قَرَنَتْ بَيْنَهُمَا , وَمِنْ هَذَا الْجِنْسِ قِيلَ: سُنَّةُ الْعُمَرَيْنِ , وَإِنَّمَا أُرِيدَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ , لَا كَمَا تَوَهَّمَ مَنْ ظَنَّ أَنَّهُ أُرِيدَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ , وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ , وَالدَّلِيلُ عَلَى أَنَّهُ أَرَادَ بِقَوْلِهِ: وَإِذَا قَامَتِ الصَّلَاةُ: النِّدَاءَ الثَّانِيَ الْمُسَمَّى إِقَامَةً

Shahih Ibnu Khuzaimah 1771: Abu Musa memberitakan kepada kami, Abu Amir memberitakan kepada kami, Ibnu Abu Zi’b memberitakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Saib bin Yazid yang telah berkata, "pada mulanya panggilan adzan pada hari jum’at yang disebutkan Allah dalam Al Qur'an itu dikumandangkan manakala imam keluar (untuk Berkhutbah). Demikianlah adzan shalat jum’at itu dikumandangkan pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Abu Bakar, dan Umar bin Khathab, kemudian, pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, ketika kaum muslimin bertambah banyak, maka khalifah Utsman bin Affan memerintahkan panggilan ketiga dari dalam masjid dan kini tetap berlaku sampai sekarang. Abu Bakar memberi komentar tentang sabda Nabi yang berbunyi, "Apabila adzan shalat telah dikumandangkan", yang dimaksudkan adalah panggilan kedua yaitu iqamat. Dengan demikian, adzan dan iqamat itu disebut juga dengan istilah "adzanaani" (dua adzan). Bukankah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda, "Antara dua adzan itulah shalat (didirikan)". Selain itu, orang arab sering menamakan dua hal dengan menggunakan satu nama yang dikaitkan antara keduanya. Allah telah berfirman, "Bagian setiap orang dari kedua orangtuanya itu adalah seperenam. " Dan juga dalam ayat yang lainnya, t(kedua orangtuanya memperoleh warisan. Sedangkan bagian untuk ibunya adalah sepertiga. " Yang dimaksud dengan kedua orangtua itu adalah bapak dan ibu, maka Allah cukup menyebutkannya dengan "abawaini", yang artinya adalah kedua orangtua. Di antara contoh yang lainnya adalah hadits Aisyah yang berbunyi, "pada saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam masih hidup, maka makanan kami adalah aswadaini, yaitu kurma dan air." Sebenarnya yang dimaksud dengan as-Sawaad itu adalah khusus untuk buah kurma tanpa air. Akan tetapi, Aisyah sengaja menyebutnya aswadaini, karena ia mengaitkan keduanya. Contoh lainnya yang sama adalah sunnah Umaraini. Yang dimaksud dengan Umaraini dalam lafadz ini adalah Abu Bakar dan Umar, dan bukannya Umar bin Khathab dan Umar bin Abdul Aziz. Hal ini menunjukkan bahwasanya maksud hadits Rasulullah yang berbunyi, "apabila adzan shalat telah dikumandangkan", adalah panggilan yang kedua yaitu iqamat.

Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 1771