Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَجُلاً أَوْصَى بِوَصَايَا أَبَّرَهَا فِي مَالِهِ، فَذَهَبْتُ إِلَى الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَسْتَشِيرُهُ، فَقَالَ الْقَاسِمُ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ، تَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ، فَهُوَ رَدٌّ.
Shahih Ibnu Hibban 26: Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bis Khalid bin Abdullah menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibrahim bin Sa'dmenceritakan kepada kami, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki mewasiatkan beberapa wasiat yang diberlakukannya pada hartanya (abarrahaa fi maalihi). Maka aku pergi kepada Qasim bin Muhammad untuk meminta pendapatnya. Qasim pun berkata: Aku mendengar Aisyah berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda; Barang siapa membuat hal-hal baru dalam agama kita ini yang tidak berasal darinya, maka dia ditolak (fa huwa raddun)" 2:86
Shahih Ibnu Hibban Nomer 26