Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٦٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ خُزَيْمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ إِسْرَائِيلَ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا، فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ.
Shahih Ibnu Hibban 69: Ibnu Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Utsman Al Ijliy menceritakan kepada kami, dia berkata: Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami dari Isra‘il, dari Simak, dari Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, dari ayahnya, dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda; “Semoga Allah mencerahkan 'wajah orang yang mendengar suatu haditsku lalu disampaikan sebagaimana didengar, maka berapa banyak orang yang disampaikan (hadits) lebih mengerti dari orang yang mendengar.” 1:2
Shahih Ibnu Hibban Nomer 69