Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah

Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah

Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury

Biografi Ibnu KHuzaimah


صحيح ابن خزيمة ١٦٣٢: نا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ، نا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ الْحَارِثِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِقْسَمٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ مُعَاذٌ يُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُصَلِّي بِأَصْحَابِهِ، فَرَجَعَ ذَاتَ يَوْمٍ فَصَلَّى بِهِمْ، وَصَلَّى خَلْفَهُ فَتًى مِنْ قَوْمِهِ، فَلَمَّا طَالَ عَلَى الْفَتَى صَلَّى وَخَرَجَ، فَأَخَذَ بِخِطَامِ بَعِيرِهِ، وَانْطَلَقُوا، فَلَمَّا صَلَّى مُعَاذٌ ذُكِرَ ذَلِكَ لَهُ، فَقَالَ: إِنَّ هَذَا لَنِفَاقٌ، لَأُخْبِرَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرَهُ مُعَاذٌ بِالَّذِي صَنَعَ الْفَتَى، فَقَالَ الْفَتَى: يَا رَسُولَ اللَّهِ، يُطِيلُ الْمُكْثَ عِنْدَكَ، ثُمَّ يَرْجِعُ فَيُطَوِّلُ عَلَيْنَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفَتَّانٌ أَنْتَ يَا مُعَاذُ؟» ، وَقَالَ لِلْفَتَى: «كَيْفَ تَصْنَعُ يَا ابْنَ أَخِي إِذَا صَلَّيْتَ؟» قَالَ: أَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ، وَأَسْأَلُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنَ النَّارِ، وَإِنِّي لَا أَدْرِي، مَا دَنْدَنَتُكَ وَدَنْدَنَةُ مُعَاذٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنِّي وَمُعَاذٌ حَوْلَ هَاتَيْنِ أَوْ نَحْوَ ذِي» قَالَ: قَالَ الْفَتَى: وَلَكِنْ سَيَعْلَمُ مُعَاذٌ إِذَا قَدِمَ الْقَوْمُ وَقَدْ خَبَرُوا أَنَّ الْعَدُوَّ قَدْ دَنَوْا قَالَ: فَقَدِمُوا قَالَ: فَاسْتُشْهِدَ الْفَتَى، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ لِمُعَاذٍ: «مَا فَعَلَ خَصْمِي وَخَصْمُكَ؟» قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، صَدَقَ اللَّهَ، وَكَذَبْتُ، اسْتُشْهِدَ

Shahih Ibnu Khuzaimah 1632: Yahya bin Habib Al Haritsi memberitakan kepada kami, Khalid memberitakan kepada kami —maksudnya Ibnu Al Harits— dari Muhammad bin 'Ajalan memberitakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Muqasim, dari Jabir bin Abdullah yang berkata, "Mu'adz senantiasa melaksanakan shalat isya berjama'ah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Setelah itu, Mu'adz pulang dan kembali melaksanakan shalat bersama para sahabatnya. Pada suatu hari, Mu'adz pulang ke rumah dan menjadi imam shalat bagi para sahabatnya. Di antara makmum yang ikut serta dalam shalat itu adalah seorang pemuda. Ketika mengetahui lamanya shalat Mu'adz, maka pemuda itu keluar dari barisan jama'ah dan melaksanakan shalat sendiri. Usai melaksanakan shalat, maka pemuda itu segera pergi meninggalkan masjid dengan mengendarai kudanya. Sementara itu, Mu'adz dan para sahabatnya baru selesai melaksanakan shalat berjama'ah. Kemudian salah seorang diantara jama’ahnya Itu menceritakan tentang sikap pemuda terebut. Mendengar Informasi Itu, Mu’adz pun berkata, ‘Ini merupakan perbuatan orang munafik. Aku akan ceritakan peristiwa ini kepada Rasulullah.' Lalu Mu'adz segera menghadap Rasulullah dan menceritakan apa yang telah dilakukan pemuda itu dalam shalat berjama'uh bersamanya. Akan tetapi, pemuda itu malah menolak dan berkata, 'Wahai Rasulullah, memang Mu'adz itu senang dengan shalat yang lama bersama anda. Akan tetapi, di tempat kami shalatnya pun lama.’ lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata kepada Mu’adz, 'Apakah kamu Ini penebar fitnah hai Mu'adz?' selanjutnya Rasulullah bertanya kepadu pemuda itu, 'Apakah yang kamu kerjakan saat kamu shalat hai anak saudaraku?' pemuda itu menjawab, ‘Saya membaca surat Al Fatihah wahai Rasulullah, kemudian saya memohon kenikmatan surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari siksa api neraka, sementara saya sendiri tidak tahu apa yang anda dan Mu'adz baca (dalam shalat tersebut)/ lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, 'Aku dan Mu 'adz antara dua bacaan itu.' Selanjutnya pemuda itu berkata, ‘Akan tetapi, Mu’adz akan tahu apabila kaum muslimin datang untuk memberitahukan bahwasanya musuh telah datang.” Akhirnya pemuda tersebut mati sebagai syahid di medan perang. Setelah itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata kepada Mu'adz, 'Apa yang telah dilakukan musuhku dan musuhmu hai Mu'adz? Mu'adz menjawab, ‘Wahai Rasulullah, maha benar Allah dan aku telah berdusta, sesungguhnya pemuda itu benar-benar mati syahid.”

Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 1632