Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٧٨٣: نا الْحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى الْبِسْطَامِيُّ، نا أَنَسٌ يَعْنِي ابْنَ عِيَاضٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، ح، وَحَدَّثَنَا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، أنا سُفْيَانُ، عَنْ جَعْفَرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي خُطْبَتِهِ , يَحْمَدُ اللَّهَ , وَيُثْنِي عَلَيْهِ بِمَا هُوَ لَهُ أَهْلٌ , ثُمَّ يَقُولُ: «مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ , وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ , إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ , وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ , وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا , وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ , وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ , وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ» , ثُمَّ يَقُولُ: «بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ» , وَكَانَ إِذَا ذَكَرَ السَّاعَةَ احْمَرَّتْ وَجْنَتَاهُ , وَعَلَا صَوْتُهُ , وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ كَأَنَّهُ نَذِيرُ جَيْشٍ: «صَبَّحَتْكُمُ السَّاعَةُ وَمَسَّتْكُمْ» , ثُمَّ يَقُولُ: «مَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِأَهْلِهِ , وَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا فَإِلَيَّ أَوْ عَلَيَّ , وَأَنَا وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ» . «هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ ابْنِ الْمُبَارَكِ. وَلَفْظُ أَنَسِ بْنِ عِيَاضٍ مُخَالِفٌ لِهَذَا اللَّفْظِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1783: Husain bin Isa Al Busthami telah memberitakan sebuah hadits kepada kami, Anas bin Iyadh memberitakan kepada kami, dari Ja’lar bin Muhammad, Ha, Atabah bin Abdullah memberitakan kepada kami, Abdullah bin Mubarak memberitakan kepada kami, Sufyan memberitakan kepada kami, dari Ja’far, dari bapaknya, dari Jabir bin Abdullah bahwasanya ia berkata, ''Apabila sedang menyampaikan khutbah jum’at, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam akan memulainya dengan membaca tahmid (memuji Allah ) dengan bacaan: 'Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah , maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Sebaliknya, barangsiapa disesatkan oleh Allah , maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Al Qur'an dan petunjuk yang paling baik adalah petunjuk Nabi Muhammad. Kemudian perkara yang paling buruk adalah sesuatu yang tidak dikenal, baik itu dalam Al Qur'an atau hadits Nabi dan segala sesuatu yang tidak dikenal, baik itu dalam Al Qur'an atau hadits Nabi, adalah bid'ah. Lalu setiap bid'ah itu pasti menyesatkan. Dan setiap yang menyesatkan itu tempatnya adalah di neraka." Kemudian Rasulullah melanjutkan ucapannya, "Aku diutus (untuk menyiarkan ajaran Islam) dan jarak hari kiamat itu seperti dua jari ini" Apabila menyebut hari kiamat, maka kedua pipi Rasulullah akan memerah, suaranya akan bertambah tinggi, dan amarahnya akan memuncak. Sepertinya Rasulullah itu adalah seorang yang memberi peringatan kepada para tentara dengan ucapan, 'Waspadalah, sesungguhnya hari kiamat telah semakin dekat' setelah itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa meninggalkan harta benda, maka ketahuilah bahwa harta benda tersebut akan menjadi milik keluarganya. Sebaliknya, barangsiapa meninggalkan hutang maka aku yang mengurusnya, aku adalah orang yang mengurus perkara orang-orang mukmin." Ini adalah hadits lafadz Ibnu Mubarak. Sementara lafadz Anas bin Iyadh itu sendiri berbeda dengan lafadz ini.
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 1783