Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ٣٤: وَسَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ يَحْيَى يَقُولُ: «نَرَى الْوُضُوءَ مِنْ مَسِّ الذَّكَرِ اسْتِحْبَابًا لَا إِيجَابًا» بِحَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَدْرٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ طَلْقٍ، عَنْ أَبِيهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَكَانَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ يُوجِبُ الْوُضُوءَ مِنْ مَسِّ الذَّكَرِ اتِّبَاعًا بِخَبَرِ بُسْرَةَ بِنْتِ صَفْوَانَ لَا قِيَاسًا، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «وَبِقَوْلِ الشَّافِعِيِّ أَقُولُ؛ لِأَنَّ عُرْوَةَ قَدْ سَمِعَ خَبَرَ بُسْرَةَ مِنْهَا لَا كَمَا تَوَهَّمَ بَعْضُ عُلَمَائِنَا أَنَّ الْخَبَرَ وَاهٍ لِطَعْنِهِ فِي مَرْوَانَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 34: Dan Aku mendengar Muhammad bin Yahya berkata, “Kami melihat, wudhu karena memegang kemaluan itu sunnah, tidak wajib, berdasarkan hadits Abdullah bin Badr dari Qais bin Thalq dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.” 127 Abu Bakar berkata, “Asy-Syafi’i -rahimahullah- mewajibkan wudhu karena memegang kemaluan, sebab ia mengikuti hadits Busrah binti Shafwan, bukan karena qiyas. Abu Bakar berkata, “Aku sependapat dengan Asy-Syafi’i, karena Urwah betul-betul mendengar hadits dari Busrah, tidak seperti yang disalahpahami sebagian ulama kita, bahwa hadits itu lemah, karena celaannya terhadap Marwan.
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 34