بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مِّنَ الْكِتٰبِ يَشْتَرُوْنَ الضَّلٰلَةَ وَيُرِيْدُوْنَ اَنْ تَضِلُّوا السَّبِيْلَۗ ﴿٤٤﴾
a lam tara ilallażīna ụtụ naṣībam minal-kitābi yasytarụnaḍ-ḍalālata wa yurīdụna an taḍillus-sabīl
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang telah diberi bagian Kitab (Taurat)? Mereka membeli kesesatan dan mereka menghendaki agar kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar). (44)
lbnu Ishaq meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata, “Dulu Rifa’ah bin Zaid ibnut Tabut adalah salah seorang pembesar di kalangan orang-orang Yahudi. Setiap kali Rasulullah saw. menyampaikan sabdanya, dia selalu berkata, ‘Ar’ina sam’ak ya Rasulullah hingga kami dapat memahamkan kamu.’ Kemudian dia menjelek-jelekkan Islam dengan pengakuan palsunya. Maka Allah menurunkan firman-Nya padanya, ‘Tidakkah kamu memperhatikan orang yang telah diberi bagian Kitab (Taurat)? Mereka membeli kesesatan (dengan petunjuk)...’