بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَوْ اَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ اَنِ اقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ اَوِ اخْرُجُوْا مِنْ دِيَارِكُمْ مَّا فَعَلُوْهُ اِلَّا قَلِيْلٌ مِّنْهُمْ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ فَعَلُوْا مَا يُوْعَظُوْنَ بِهٖ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَاَشَدَّ تَثْبِيْتًاۙ ﴿٦٦﴾
walau annā katabnā 'alaihim aniqtulū anfusakum awikhrujụ min diyārikum mā fa'alụhu illā qalīlum min-hum, walau annahum fa'alụ mā yụ'aẓụna bihī lakāna khairal lahum wa asyadda taṡbītā
Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” ternyata mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (66)
Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa as-Suddi berkata, “Ketika turun firman Allah, Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu, niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka”. Tsabit bin Qais bin Syimas dan seorang lelaki Yahudi berdebat. Lelaki Yahudi itu berkata, ‘Demi Allah, Allah telah menetapkan kepada kami untuk membunuh diri kami, maka kami pun membunuh diri kami.’ Tsabit membalas, ‘Demi Allah, seandainya Allah mewajibkan atas kami untuk membunuh diri kami, pasti kami akan melakukannya.’ Lalu turunlah firman Allah,”. ..Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).