بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَۙ ﴿١٥٩﴾
innallażīna yaktumụna mā anzalnā minal-bayyināti wal-hudā mim ba'di mā bayyannāhu lin-nāsi fil-kitābi ulā`ika yal'anuhumullāhu wa yal'anuhumul-lā'inụn
Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat, (159)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa Mu’adz bin Jabal, Sa’d bin Mu’adz dan Kharijah bin Zaid bertanya kepada segolongan Pendeta Yahudi tentang beberapa hal yang terdapat di dalam Taurat. Para pendeta menyembunyikan hal tersebut dan enggan memberitahukannya. Maka Allah menurunkan ayat ini.