بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَشْتَرُوْنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًاۙ اُولٰۤىِٕكَ مَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ اِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ ۚوَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴿١٧٤﴾
innallażīna yaktumụna mā anzalallāhu minal-kitābi wa yasytarụna bihī ṡamanang qalīlan ulā`ika mā ya`kulụna fī buṭụnihim illan-nāra wa lā yukallimuhumullāhu yaumal-qiyāmati wa lā yuzakkīhim, wa lahum 'ażābun alīm
Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih. (174)
Ibnu jarir meriwayatkan dari ikrimah tentang ayat ini dan ayat dalam surat ali imran: 77. Keduanya turun pada orang Yahudi.
Ats-Tsa’labi meriwayatkan dari al-kalbi dari abu shaleh dari ibnu abbas. Ayat di atas turun kepada para pemimpin dan pendeta Yahudi, mereka mengambil hadiah dan pemberian dari rakyat mereka. Mereka berharap agar Nabi yang akan diutus dari kalangan mereka. Ketika Rasulullah diutus bukan dari mereka, mereka pun takut kedudukan dan sumber kehidupan mereka hilang. Maka mereka mengubah isi taurat yang menyebutkan ciri-ciri Nabi Muhammad. Kemudian mereka memperlihatkan isi Taurat yang sudah diubah itu kepada orang Yahudi lainnya dan mereka berkata,’sifat nabi yang turun di akhir zaman tidak sesuai dengan sifat orang yang mengaku nabi itu. Maka Allah menurunkan ayat ini.