بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۚ وَمَا يَكْفُرُ بِهَآ اِلَّا الْفٰسِقُوْنَ ﴿٩٩﴾
wa laqad anzalnā ilaika āyātim bayyināt, wa mā yakfuru bihā illal-fāsiqụn
Dan sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu (Muhammad), dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik. (99)
اَوَكُلَّمَا عٰهَدُوْا عَهْدًا نَّبَذَهٗ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ ۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴿١٠٠﴾
a wa kullamā 'āhadụ 'ahdan nabażahụ farīqum min-hum, bal akṡaruhum lā yu`minụn
Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya? Sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman. (100)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Sa’id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ibnu Shuriya berkata kepada Nabi, ‘Wahai Muhammad, kau tidak datang kepada kami dengan membawa sesuatu yang kami kenal. Dan Allah tidak menurunkan ayat yang nyata kepadamu.’ Maka Allah berfirman berkenaan dengan hal tersebut, ‘Dan sungguh Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu...’ (Al-Baqarah: 99). Malik bin ash-Shaif berkata ketika Rasulullah diutus dan menyebutkan perjanjian yang diambil dari mereka juga kewajiban atas mereka terhadap Nabi, ‘Demi Allah, kami tidak dibebani kewajiban apapun terhadap Muhammad. Dan tidak ada perjanjian yang ditetapkan atas kami.’ Maka Allah berfirman berkenaan dengan hal itu, ‘Apakah setiap kali mereka berjanji...’ (Al-Baqarah: 100).’ ”